Posted by Admin

Membangun Jejaring Dokter dan Tenaga Medis di Bali Barat



Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 PDSKJI Bali 3 Oktober 2014

Menindak lanjuti hasil Pameran Foto Internasional dan workshop Terpasung di PulauSurga di bulanAgustus 2014, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang Bali bekerjasamadengan Suryani Institute for Mental Health (SIMH) membangun jejaring Dokterdan Tenaga Medis di Bali Barat, tepatnya di Kabupaten Jembrana, Bali. Hal ini dilakukan dengan melihat kenyataan bahwa kemerdekaan ituialah hak segala bangsa sehingga tujuan negara kita: merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Negeri ini sudah merdeka, bersatu dan berdaulat selama 69 tahun, tetapi masih jauh dari keadilan dan kemakmuran. Lebih dari 9000 orang menderita gangguan jiwa di Bali dan 300 nya berada dalam keadaan terpasung. Mereka menjadi kelompok yang tidak hanya terpinggirkan, kalau tidak ada akan lebih baik. Dengan adanya momentum Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 menjadikan langkah ini semakin sinergis sebagai wujud peningkatan layanan bagi kesehatan jiwa.
Tidak berfungsinya Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) secara maksimal juga menjadi kendala tersendiri bagi para dokter dan tenaga medis dalam mendapatkan akses terhadap terhadap informasi dan pelatihan mengenai kesehatan jiwa. Selain itu lembaga formal dalam hal pendidikan dokter spesialis kedokteran jiwa juga belum menghasilkan lulusan yang merata ada di semua kabupaten di Bali. Kendala ini membuat paradokter dan tenaga medis merasa tidak memiliki kemampuan dalam menangani kasus orang dengan gangguan kejiwaan, sehingga hanya berperan sebagai tempat untuk referral atau transit saja sebelum dikirim kerumah sakit jiwa. Namun permasalahan justru muncul kembali ketika para pasien dipulangkan dari rumahsakit jiwa dalam hitungan hari hingga bulan mereka mengalami kekambuhan dan kembali para dokter serta tenaga medishanya mampu mengirim mereka kembali kerumah sakit jiwa sebelum akhirnya keluarga dan masyarakat sekitar memutuskan untuk memasung orang dengan gangguan kejiwaan.
Hadir pada pertemuan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Dr Putu Suasta beserta 10 orang dokter dan 10 orang tenaga medis dari 10 puskesmas yang ada di wilayah Bali Barat. Selaku pembicara Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) dan ketua PDSKJI Cabang Bali, Dr dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan dilakukannya workshop bagi dokter dan tenagamedis untuk mampu menangani orang dengan gangguan kejiwaan tanpa harus merujuk kerumah sakit jiwa serta penganggaran obat injeksi anti psikotik long acting senilai 100 juta di tahunanggaran 2015. Hal in menurut Dr Putu Suasta diambil sebagai langkah taktis dalam mewujudkan Bali Bebas Pasung.

Back To Berita »