Posted by Admin

CINP Research Fellowship Program 2023: Bridging the Lab and the Couch - Combining Clinical and Academic Practice



Collegium Internationale Neuro-Psychopharmacologicum (CINP) atau yang lebih fasih disebut sebagai International College of Neuropsychopharmacology yang didirikan lebih dari 60 tahun lalu di Zurich, Swiss, bukan hanya beranggotakan para peneliti dan klinisi dengan latar belakang psikiater, namun juga neurolog, ahli farmasi, peneliti karir, dan berbagai kalangan ilmuwan yang terlibat dengan penanganan kesehatan jiwa di dunia. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, CINP berupaya mengadakan program dimana para klinisi dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan penelitian terbaru dalam hal terapi dan tatalaksana gangguan neuropsikiatri, dan di saat yang sama juga para peneliti dapat mendengar tentang kebutuhan dan problem klinis terkini yang dihadapi oleh para klinisi.

CINP berdedikasi untuk mendorong dan mempromosikan penelitian, pendidikan, dan penerapan neuropsikofarmakologi secara internasional. Sehingga dari upaya ini lahirlah organisasi-organisasi turunan di setiap benua yaitu American College European College of Neuropsychopharmacology (ECNP) dan Asian College of Neuropsychopharmacology (AsCNP) yang mana Prof. dr. Andi Jayalangkara Tanra, Ph.D., Sp.KJ sebagai Ketua Umum PP PDSKJI saat ini pernah menjabat sebagai President of Executive Committee dan sampai saat ini masih menjabat aktif dalam Board of Executive Committee AsCNP. AsCNP berasosiasi dan memiliki hubungan kerjasama intim terus menerus dengan psikiater Indonesia melalui Indonesian Association of Biological Psychiatry and Psychopharmacology (IABPP).

Kongres luring CINP perdana pasca pandemic Covid-19 yang diadakan di Montreal, Kanada, tanggal 7-10 Mei 2023, mengadakan program inovasi baru yang makin mempertajam arah dan tujuan organisasi tersebut dalam mengambil peran di bidang kesehatan jiwa dan psikiatri di seluruh dunia. Melalui Early Career Section CINP, sejak Oktober 2022 dibuka kesempatan dan seleksi bagi para ilmuwan muda dalam bidang neuropsikofarmakologi untuk dilatih dan berkolaborasi dalam CINP Research Fellowship Program. Program dimulai dengan sesi kuliah interaktif daring sebanyak 4 sesi sebulan sekali dan pendampingan pembuatan paper dan umpan balik langsung oleh CINP Education Committee antara lain Profesor Dr Joseph Zohar (Sackler Faculty of Medicine, Tel Aviv University), Profesor Anthony Grace (Department of Neuroscience, University of Pittsburgh), Profesor Dr HGJM (Eric) Vermetten, MD, PhD (Strategic Advisor of Research at the Military Mental Health Service with the Dutch Ministry of Defense and ARQ National Psychotrauma Center), Profesor Dr Maria Oquendo (Psychiatrist-in-Chief Hospital of the University of Pennsylvania), Profesor Dr Dan Rujescu (Head of Alzheimer Memory Center Munich Center for Neurosciences).

Sebanyak 28 ilmuwan dengan latar belakang psikiatri, neurologi, dan farmasi baik sebagai klinisi maupun peneliti terseleksi namun hanya 25 orang yang menyelesaikan program dengan menghadiri kongres 34th World Congres CINP di Montreal, salah satunya Penulis yang membawa latar belakang klinisi di bidang psikiatri dari Indonesia. Para peserta lainnya berasal dari berbagai negara Anna Szczegielniak (Poland), Anya Borissova (UK), Carolina Hernandorena (Argentina), Chih Ming Cheng (Taiwan), Daniele Cavaleri (Italy), Diana Elena Nistor (Romania), Djibril Handuleh (Somaliland), Edison Leung (USA), Gina Kemp (Canada), Jacob Unterholzner (Austria), Joao Correia (Portugal), Licia Vellucci (Italy), Luis Afonso Fernandes (Portugal), Michaela Krivosova (Slovakia), Pasquale Paribello (Italy), Pei-Hsuan Lin (Taiwan), Rafaela Cordeiro (USA), Rahat Hossain (Canada), Rebecca Gomez (Canada), Ruwanthi De Alwis Seneviratne (Australia), Senad Hasanagic (Bosnia and Herzegovina), Shyh-Yuh Wei (Taiwan), Sofiia Lahutina (Ukraine/Germany), Tomasz Gondek (Poland), Valentina Zonca (Italy), Wen Yin Chen (Taiwan).

Motto Angkatan Pertama CINP Research Fellowship Program 2023 yaitu Bridging the Lab and the Couch - Combining Clinical and Academic Practice, benar-benar terasa sangat mengena dan tersampaikan dalam program tersebut. Keragaman latar belakang negara dan profesi sangat memperkaya perspektif dalam berbagai hal. Memahami secara komprehensif bagaimana membahasakan psikiatri secara ilmiah terasa makin penting dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin maju dan psikiater diperhadapkan dengan pasien yang sudah memiliki pengetahuan yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat di era open-access journal saat ini. Sebagai ilmuwan kita diperhadapkan pada kenyataan dimana kita harus bersahabat dengan teknologi jika ingin memberikan layanan terbaik bagi pasien kita. Google dan Chat-GPT harus menjadi alat dan tidak boleh memperalat kita sebagai klinisi. Kesempatan belajar bersama dan berkolaborasi sebagai global salah satunya menjadi metode terbaik untuk menjawab tantangan masa depan.

Profesor Joseph Zohar sebagai President of CINP Executive Board sekaligus salah satu pengajar Education Committee CINP sempat berdiskusi panjang mengenai kondisi psikiatri di Indonesia dan mengirimkan salam hangat untuk psikiater muda di Indonesia untuk tetap belajar dan memperluas wawasan. Profesor Zohar juga menyampaikan minat yang besar untuk kolaborasi dalam bidang pendidikan di kemudian hari melalui PDSKJI untuk kemajuan dalam bidang psikiatri biologi dan psikoneurofarmakologi di Indonesia. Di akhir kongres pada saat penyerahan sertifikat bagi yang telah menyelesaikan program Research Fellowship Neuropsychopharmacology, Profesor Kazutaka Ikeda sebagai President-Elect CINP dan Chair of 35th CINP World Congress yang akan diadakan di Tokyo, Jepang, Mei 2024, mengundang psikiater Indonesia untuk berpartisipasi dalam kongres tahun depan dan memperoleh manfaat dari kolaborasi dan program edukasi yang ditawarkan oleh kongres psikoneurofarmakologi dunia untuk meningkatkan kualitas layanan dalam praktek klinis sehari-hari.

 

dr. Ireine Suantika Cornelia Roosdy, M.Kes., Sp.KJ

Psikiater RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara, Dosen LB Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

12 Mei 2023

Back To Berita »